About

Saturday 29 October 2011

Kunci Ketenangan Batin

 Tidak ada penderitaan dalam kehidupan ini, kecuali orang-orang yang membuat dirinya sendiri menderita. Tidak ada kesulitan sebesar dan seberat apapun di dunia in, kecuali hasil dari buah pemikirannya sendiri.

Terserah kita, mau dibawa ke mana kehidupan ini. Mau dibawa sulit, niscaya segalanya akan sulit. Mau dibawa rumit, pastilah hidup ini akan senantiasa  terasa rumit. Perumitlah pikiran kita bila memang itu jalan yang disukai. Toh, semua akan tampak hasilnya dan tidak bias hanya kita sendiri yang harus merasakan dan menanggung akibatnya.

Akan tetapi, sekiranya kehidupan yang terasa sempit menghimpit hendak dibuat menjadi lapang, segalanya akan tampak rumit berbelit hendaknya dibuat menjadi sederhana, dan segalanya yang kelihatannya buram, kelabu, bahkan pekat gulita, hendaknya dibuat menjadi bening dan terang benderang, maka cobalah rasakan dampaknya.

Ternyata dunia ini tidak lagi tampak mengkerut, sempit menghimpit, dan carut-marut. Memandang kehidupan ini terasa seperti berdiri di puncak menara menatap langit biru nan luas membentang bertaburkan bintang gemintang, dengan semburat cahaya rembulan yang lembut menebar, menjadikan segalanya tampak lebih indah, lebih lapang dan amat mengesankan. Allahu Akbar !

Memang, “Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, tetapi manusia itulah yang berbuat zalim terhadap diri mereka sendiri” (QS Yunus [11]: 44). Padahal Dia telah tegas-tegas memberikan jaminan melalui firman-Nya, “Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (kesusahan)” (QS ath-Thalaq [65]: 7)

Dikutip : KH Abdullah Gymnastiar. 2001. Meredam Gelisah Hati. Bandung: Pustaka Grafika, hlm. 92

0 comments:

Post a Comment