About

Wednesday 7 March 2012

Jika Manusia Biasa ingin Masuk Surga

Sungguh luar biasa perjuangan mereka yang diberi karunia Allah sebagai manusia ideal dalam meraih tempat abadi yang dijanjikan, yakni surga. Rasanya kita sebagai manusia biasa tidak pantas untuk memasukinya, namun betapa takutnya dan ngerinya jika kita harus berada di dalam neraka.

Kita yakin bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia Dzat yang Bijaksana dan Maha Pengampun. Surga-Nya bukan dibuat untuk manusia-manusia ideal saja, kitapun sebagai manusia biasa juga diberi peluang untuk memasukinya. Kita yang biasa ini oleh Allah tidak dipaksa untuk menjadi orang yang berbuat di luar kapasitasnya. Kita hanya dituntut berbuat sesuai dengan kesanggupan kita asal mau berusaha untuk menjalani proses.

“Maka bertaqwalah kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah, dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”  (QS: 64:16)

Dengan keterbatasan dan kelemahan, kita masih bersyukur, karena Allah memberikan peluang itu. Dengan rahmat-Nya dan ampunan-Nya kita berharap memasuki surga-Nya tidak seberat dan sesulit mereka ;
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. Mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, jangalah Engkau hukum kami jika kami lupa dan tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami beban yang kami tidak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS:2:286)

Jika manusia ideal mampu berbuat dengan segala kebaikannya, maka kita yang lebih banyak kekurangannya ketimbang kelebihannya ini, mampu menunjukkan bahwa sekecil apapun kelebihan yang kita miliki ini bisa kita syukuri untuk meniti jalan ke surga. Kita tidak berkecil hati karena Allah menghibur kita dengan firman-Nya:
“Katakanlah,”Tiap-tiap orang berbuat sesuai dengan keadaannya masing-masing.” Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (QS:17:84)

Idealnya, berjihad dengan masuk surga itu dengan harta dan jiwanya. Namun jika kita tidak bisa dua-duanya, apakah kita akan menyia-nyiakan salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Kalau tidak bisa dengan harta dan jiwa sekaligus seperti manusia-manusia yang ideal, mengapa kita tidak berjihad dengan harta kita atau jiwa kita? Sudah waktunya kita berfikir bagaimana patungan masuk surga.

Source : Ustadz Didik Puwodarsono. 2004. Patungan Masuk Surga. Yogyakarta: Pustaka Salma, hlm 20-23

0 comments:

Post a Comment